SIMULASI PERTUMBUHAN ENDOGEN. Teori pertumbuhan ekonomi mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.4 Pembahasan mengenai growth models dimulai di abad ke 18 yang dikenal dengan Teori Ekonomi Klasik. Beberapa ekonom yang yang menyampaikan pemikiran teori ini adalah Adam Smith, Thomas Robert Malthus, David Ricardo, dan John Stuart Mill. Salah satu prinsip utama Teori Ekonomi Klasik adalah perekonomian yang didasarkan pada sistem ekonomi pasar (laissez faire) atau self-regulating, yang artinya perekonomian memiliki kemampuan untuk kembali kepada posisi keseimbangan secara otomatis.
Keseimbangan perekonomian ditentukan oleh pasar bebas sehingga akhirnya tercapai kondisi full employment (tidak ada pengangguran). Perekonomian yang menganut pasar bebas membuat peran Pemerintah dalam kegiatan perekonomian menjadi terbatas. Ruang lingkup Pemerintah hanya melingkupi penegakan hukum, menjaga keadilan, dan penyediaan infrastruktur. Para ekonom dalam teori ini menyatakan bahwa pada akhirnya keseimbangan ekonomi akan tercapai dalam jangka panjang, meski masing-masing ekonom memiliki pendekatan yang berbeda dalam penjelasannya (Vossholz, 2014). Berikut simulasi model pertumbuhan Endogen Romer.Simulasi Model Romer
Simulasi Model Pertumbuhan Romer
Keterangan :
- K0: Modal awal. Ini adalah jumlah modal yang tersedia pada waktu t=0.
- A0: Pengetahuan awal. Ini adalah tingkat pengetahuan yang tersedia pada waktu t=0.
- T: Jumlah periode waktu yang akan disimulasikan. Ini menentukan berapa lama model akan dijalankan.
- alpha (Elastisitas Modal): Elastisitas output terhadap modal. Ini menunjukkan seberapa besar output (produksi) berubah ketika modal berubah. Nilai alpha berkisar antara 0 dan 1.
- gamma (Pertumbuhan Pengetahuan) : Tingkat pertumbuhan pengetahuan. Ini menunjukkan seberapa cepat pengetahuan berkembang seiring waktu.
- beta (Elastisitas Pengetahuan): Elastisitas pengetahuan terhadap modal. Ini menunjukkan seberapa besar pengetahuan berubah ketika modal berubah.
- delta (Tingkat Depresiasi) : Tingkat depresiasi modal. Ini adalah proporsi modal yang hilang atau berkurang seiring waktu karena penyusutan atau penggunaan.
- s: Tingkat tabungan. Ini menunjukkan proporsi dari output yang ditabung dan digunakan untuk investasi modal
- (K) Kapital
- (A) Pengetahuan
Koding Simulasi di atas dapat dicontek di 'Simulasi Model Pertumbuhan Endogen"
Di awal abad 20, teori pertumbuhan ekonomi semakin berkembang. Joseph Alois Schumpeter (1934) memandang inovasi sebagai faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi dengan para entrepreneur sebagai pelakunya. Schumpeter tidak lagi mengedepankan pertumbuhan penduduk sebagai aspek sentral yang mendorong pertumbuhan ekonomi seperti di dalam Teori Ekonomi Klasik. Laju pertumbuhan penduduk dianggap sudah diketahui dan tidak lagi dimasukkan ke dalam model. Adanya inovasi memiliki beberapa pengaruh, antara lain adalah inovasi menyebabkan adanya introduksi teknologi baru, mendatangkan keuntungan yang lebih besar dan adanya inovasi kemudian akan diikuti oleh proses imitasi teknologi baru. Beberapa kegiatan yang digolongkan sebagai inovasi oleh Schumpeter adalah pengenalan produk baru, pengenalan cara-cara produksi baru, pembukaan pasar baru, penemuan sumber baru untuk raw materials dan menjalankan organisasi baru.
Pendekatan neoklasikal dianggap belum menjelaskan konsep pertumbuhan ekonomi dengan baik karena salah satu variabel utama yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi, yaitu tingkat perkembangan teknologi digolongkan sebagai variabel eksogen. Endogenous growth theory mencoba memasukkan proses teknologi secara endogenous sehingga diperoleh hasil output perusahaan atau industri yang lebih baik. Endogenous growth theory sendiri berasumsi bahwa proses pertumbuhan berasal dari tingkat perusahaan atau industri. Dengan demikian, model pertumbuhan endogen, menekankan modal manusia dan penelitian dan pengembangan (R & D) sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Beberapa pemikiran teori pertumbuhan ekonomi endogen dikemukanan oleh Romer (1986), Lucas (1988), dan Grossman-Helpman (1991).
Beberapa model matematis yang menjelaskan endogenous growth models :
(i) Simple endogenous model
(ii) Endogenous growth dengan human capital
(iii) Endogenous growth dengan R&D
Paul M. Romer merupakan salah satu pelopor dalam endogenous growth models. Romer memodelkan perkembangan teknologi (technological progress) bergantung kepada jumlah total investasi knowledge. Total investasi knowlegde ditentukan oleh keputusan individu masing-masing perusahaan. Investasi terhadap knowledge dapat dilakukan melalui pengembangan sektor R&D. Investasi dapat dilakukan melalui penambahan modal perusahaan atau peningkatan individual research (yang akan meningkatkan private knowledge). Peningkatan knowledge yang dimiliki perusahaan akan semakin tinggi jika perusahaan telah memiliki stock of private knowledge yang juga tinggi. Berikut model fungsi produksi yang dikembangkan oleh Romer
(1990)
Teori Pertumbuhan Ekonomi Endogen Generasi Kedua
Model pertumbuhan neo-klasik dikembangkan oleh Solow (1956) dan Swan (1956) menunjukkan bahwa kemajuan teknologi adalah faktor eksogen dalam perekonomian. Sementara itu, model pertumbuhan endogen Romer (1986), Lucas (1988) dan Grossman dan Helpman (1991) menunjukkan bahwa kemajuan teknologi merupakan faktor endogen. Model pertumbuhan endogen berpendapat bahwa kemajuan teknologi antara lain dihasilkan dari inovasi, perdagangan, persaingan, dan pendidikan. Secara khusus, model ini menekankan peran human capital dan R&D sebagai pendorong utama pertumbuhan (Madsen, Saxena, dan Ang, 2010; Ang dan Madsen, 2011). Keterbatasan utama dari model awal pertumbuhan endogen (generasi pertama) adalah bahwa mereka tidak konsisten dengan hasil yang diperoleh di beberapa negara (Jones, 1995; Madsen, 2008).
Sumber Inspirasi
- Macroeconomic, David Romer
- Paulromer.net
- Working Paper Paradigma dan Model Pertumbuhan Endogen di Inonesia.