Masalah dan Tips atasi Masalah pada Penyusunan Tugas Akhir
Filosofi sekaligus penyemangat menyusun tugas akhir adalah Masalah adalah separuh dari Tugas Akhir. Masalah yang diulas dengan baik dan ciamik pada bagian pendahuluan adalah separuh dari keberhasilan merengkuh jodoh, oops, gelar maksudnya. Apa itu masalah? Bagaimana pohon masalah? dan bla..bla..bla.. Masalah hanya dapat diungkap jika ada pengetahuan empiris (data-data, fakta-fakta, laporan-laporan, dll) dengan ide-ide, teori-teori, dan referensi-referensi bacaan lainnya. Istilah kunonya Das Sollen vs Das Sein.
Das sollen secara umum adalah segala sesuatu yang merupakan keharusan atau segala keharusan-keharusan yang masih berupa teori-teori normatif dan sekaligus juga norma-norma teoritis. Das Sein adalah segala sesuatu yang merupakan pelaksanaan dari segala hal yang diatur dalam das sollen. Sederhananya, adanya ketidaksesuaian antara kenyataan dan harapan. Contohnya, Kita berharap kemiskinan menurun dengan tingginya belanja publik, tetapi kenyataannya kemiskinan meningkat.
Mengapa Skripsi, Tesis, Disertasi ditempatkan pada akhir masa studi di Perguruan Tinggi? Karena ketiga mata kuliah tersebut memadukan semua kemampuan mahasiswa, membaca, menulis, berdiskusi, dan presentasi. Kemampuan memadukan kecerdasan individual dan sosial. Kemampuan memadukan antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Menurut hemat saya, tanpa kecakapan memadukan hal di atas, mahasiswa akan menemukan jalan kesulitan dan bahkan jalan buntu. Melalui peroses penulisan Tugas Akhir, kita banyak belajar banyak hal, diantaranya mental harus kuat, sabar, dan ikhlas. Sabar konsultasi dengan pembimbing yang karakternya berbeda dengan kita selaku mahasiswa. Selain itu, dibutuhkan kemampuan merangkai kata dan kalimat baik secara tutur maupun tulisan. Juga termasuk belajar tidak baper 👽
Menulis karya ilmiah susah-susah gampang. Susahnya dua kali, gampangnya sekali. Tapi bagi mahasiswa yang senang tantangan selalu menyukai hal-hal baru. Mahasiswa yang senang diskusi belum tentu bagus dalam menuangkan ide melalui tulisan, apalagi tulisan ilmiah yang syarat dan prasayrat yang ketat alias rigid.
Mahasiswa tingkat akhir pada umumnya mengalami kesulitan menyusun Skripsi (tugas Akhir). Kesulitan yang sering di hadapi adalah:
- Menemukan dan merumuskan masalah
- Mencari judul yang efektif
- Sistematika proposal dan sistematika skripsi
- Kesulitan mencari literatur atau bahan bacaan
- Kesulitan metode penelitian dan analisis data
- Kesulitan menuangkan ide ke dalam bahasa ilmiah
- Kesulitan dengan standar tata tulis ilmiah
- Takut menemui dosen pembimbing
- Menyesuaikan waktu dengan pembimbing
- Manajemen waktu dan mental lainnya yang kerap menghantui mahasiswa, dll.
Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya akan membuat stress, rendah diri, prustasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya.
Kesulitan mendasar mahasiswa dalam menyusun Tugas Akhir adalah Kesulitan Menemukan Masalah Penelitian. Masalah hanya akan mudah ditemukan jika kita mempunyai kemampuan referensi (buku, jurnal, berita, data-data) yang bagus dan preferensi (kecenderungan) yang sesuai dengan bakat dan minat berdasarkan bidang studi masing-masing.
Saya senantiasa memberikan panduan singkat kepada mahasiswa bimbingan kami di Ekonomi Pembangunan FE UNM, yang daapat di download di Panduan Praktis Menyusun Proposal
Pembaca dapat melihat postingan kami sebelumnya 'Proposal Ekonomi" sedikit memberikan tips menulis karya Ilmiah. Salah satu contoh penulisan Proposal yang baik, Bab Pendahuluan, dan Bab Kajian Pustaka (Teori), dikutip dari karya Sabir (2015).
Nantikan postingan-postingan selanjutnya seputar kesulitan dan kegalauan mahasiswa dan bagaimana mengatasinya hingga sukses merengkuh gelar. Tapi modus belajarnya jangan karena gelar saja, jodoh juga boleh :) 👧👨