KEBIJAKAN NASIONAL, PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL DI AS



Pemerintah
nasional selalu memegang peranan penting dalam perencanaan
pembangunan ekonomi, hingga perubahan perjanjian di berbagai level
pemerintahan. Pemerintah federal dapat mempengaruhi lagislatif,
kebijakan2, atau program untuk merumuskan anggaran belanja federal.
Pada tahun 2006, jelas bahwa upaya pembangunan ekonomi kurang dari 3%
dari total anggaran. Pihak Federal. Hal ini menunjukkan rendahnya
kepedulian, namun ada program lain pihak federal untuk meningkatkan
pembangunan ekonomi. Contohnya, pemerintah U.S berinisiatif
mengembangkan sains dan teknologi dan telah membuat drafnya dalam
“the National Nanotechnology Initiative Strategy Plan
(www.nano.gov).







Di
Nano.gov

dikembangkan berbagai prakarsa / inisiatif untuk pengembangan sains
dan teknologi. Economic Development Administration (EDA) sebagai
bagian dari Departemen Perdagangan U.S untuk memrpomosikan agenda
inovasi
dan kompetisi
,
maupun
persiapan
untuk pertumbuhan wilayah
dan
sukses
dalam perekonomian global.

EDA telah menghasilkan sejumlah MoA (Memorandum of Agreement) dengan
pihak federal
[lihat
tabel
2.1]
untuk
mendukung upaya pembangunan ekonomi. Dalam MoA (tabel 2.1) nampak
bahwa betapa luas cakupannya dan pendanaan nya yang meliputi hampir
semua daerah termasuk pedalaman Indian, pedesaan, kota kecil, pusat
bisnis, dan kota2 pinggiran.


Government
Accountability Office (GAO), Jumlah Program tiap departement per
2001-2005 .



Meskipun
kebijakan nasional penting, namun terbatas kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan sektor ekonomi dan kesempatan kerja regional
(local). lagi pula kebijakan nasional akan membantu dalam penyediaan
informasi pekerjaan. Banyak stimulasi ekonomi yang didesain oleh
pemerintah federal untuk mempermudah pertumbuhan ekonomi yang cukup
kemudian menerapkan pada masyarakat atau daerah tertentu. Kebijakan
pemerintah federal seharusnya meningkatkan kemampuan perusahaan untuk
bersaing dalam menciptakan kesempatan kerja.



Oleh
sebab itu, maka pemerintah federal mengadopsi target dan
strategi-strategi pembangunan akonomi daerah, termasuk tindakan
kebijakan ekonomi, revitalisasi lingkungan dan pembangunan bank
komunitas yang diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran.


Sebagaimana
diketahui, Depresi Besar  (
the
great depression
)
yang menimpa AS pada awal tahun 1930-an telah mengantarkan pada
sirkumstansi domestiknya menuju pada krisis multidimensional
,
yang disebabkan oleh pemerintahan sebelumnya
Warren
Harding (partai Republik), salah satu kebijakan Menkeu, Andrew
Mellon: memberi keringanan pajak  kepada orang kaya, bersamaan
mengurangi jatah imigrasi dari 600.000 ke 60.000 orang pertahun untuk
mengurangi kemacetan industri, akumulasi dari
mismanagement
pemerintahan
AS akhirnya terjerembab dalam krisis,
Implikasi
itu tergambar pada hilangnya kepercayaan dan harga diri masyarakatnya
yang sangat meyakini nilai-nilai
kapitalisme,
individualisme, dan demokrasi.


Beruntung,
ditengah krisis yang sudah memuncak dan mencekik kehidupan masyarakat
AS, Franklin Delano Roosevelt (FDR) tampil sebagai sosok pahlawan
berusaha menyelamatkan kondisi bangsanya agar tidak makin karam.
Dengan
keberanian,
kegigihan dan rasa percaya yang begitu tinggi, FDR menjawab masalah
krisis itu dengan mengajukan formula solusi yang ia sebut
New
Deal
.


Kebijakan
dan program New Deal ini ditujukan pada upaya menyembuhkan akar dari
krisis dan ekses negatif lain seperti
kelaparan,
pengangguran, kemiskinan
.
Sebaliknya, Kebijakan New Deal merupakan bentuk campur tangan
pemerintah dalam skala massif dalam kehidupan masyarakat AS yang
sangat kental dicirikan sebagai masyarakat individualisme. Hal ini
tentu saja bertentangan dengan doktrin kapitalisme yang dianut dalam
sistem ekonomi AS. Namun, hal ini harus dilakukan karena menurut
Roosevelt sistem ekonomi AS yang disandarkan pada kapitalisme
laissez
faire

malah menciptakan jurang perbedaan yang tajam dalam struktur
masyarakat AS, yakni antara si-kaya dengan si-miskin dan si-pemilik
modal (
pengusaha)
dengan pekerja (buruh).


Namun,
bila dicermati lebih seksama benang biru dari keberhasilan kebijakan
dan program New Deal ini, sesungguhnya adalah keberanian, kegigihan,
kecakapan dan ketepatan seorang pemimpin yang ada dalam diri F.D.
Roosevelt lah faktor kuncinya. Faktor kunci ini dapat muncul karena
F.D.Roosevelt mampu menangkap dan menginterpretasikan bahasa tersirat
“legitimasi” yang memang secara fundamental dimiliki dalam
kapasitasnya sebagai Presiden Amerika Serikat.


Dengan
program New Deal, Presiden Roosevelt berupaya keras membangkitkan
perekonomian AS melalui proyek-proyek infrastruktur yang bersifat
padat karya. Dia percaya musuh utama perekonomian adalah
pengangguran. Maka, seluruh kebijakan ekonomi diarahkan untuk
meningkatkan kesempatan kerja (full-employment). Dengan demikian,
daya beli masyarakat (demand side) akan meningkat dan perekonomian
akan bekerja

dengan baik.


Struktur
kesejahteraan, program ketenaga kerjaan dan perencanaan ekonomi hasil
improvisasi Presiden Franklin Delano Roosevelt sebagai ”New Deal”
terangkum sebagai berikut:




  1. National Recovery Act, menetapkan pedoman upah, harga dan tenaga kerja yang selanjutnya dianggap inskonstitusional.



  2. Agricultural Adjustment Act, membayar petani dan peternak untuk memusnahkan hasil produksi mereka.



  3. Sosial Security Insurance, dengan memberi pensiun kepada setiap warga purna karya.



  4. Works Progress Administration, dengan merekrut para penganggur untuk dipekerjakan.



  5. Public Works, membangun bendungan, jembatan, jalan raya.



  6. Federal Deposit Insurance Corporation, upaya penyelamatan perbankkan  dengan menjamin deposito.



  7. Tennessee Valle Authority, mendirikan perusahan listrik Federal yang mengalirkan listrik ke lembah Tennessee .






Di
Era Kennedy dan Johnson Merely terdapat
Model
Program City

[MPC].


A
Model City Program is a community-based program designed to work with
businesses,


schools,
and public agencies within a community to achieve measurable
efficiencies in materials,


water,
and energy use and prevent the generation of solid waste. The program
should also promote the resource efficiency concept and educate the
business, school, and public agency members of the community.


Dalam
MPC terdapat dua tahapan dalam membangun program berbasis komunitas.
Pertama
, disebut "Community Tools", langkah pertama yang
dilakukan adalah mengumpulkan informasi dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut :


Organize
a partnership


Identify
goals


Estimate
costs


Promote
the program


Measure
the impact.


Bagian
Kedua disebut, "Participant Tools," is for the
participating businesses or institutions. They will


find
information to pursue material, water and energy savings.


Masa
pemerintahan Reagon -Bush (1980-1992), kebanyakan pembangunan
diarahkan pada pembangunan sarana dan prasarana dan mengurangi
dukungan terhadap dunia industri.



  • Pada tahun 1970s, pemerintah federal mengucurkan dana sekitar $ 60 milyar per tahun untuk bantuan pemukiman dan proyek revitalisasi komunitas untuk sekolah dan Job training. Khusus job training menghabiskan sekitar $ 5 Milyar (Ferguson and Dickens, 1999).



  • Tahun 1990s, untuk pertama kalinya, khusus kebijakan warga kota ditangani oleh pemerintah federal.




Dimasa
pemerintahan Ronal Wilson Reagan, kebijakan ekonominya lebih dikenal
dengan
“Reagonomics”.
Kebijakan ekonomi ini banyak mendapat pengaruh dari cara pandang
maupun pemikiran Reagan tentang perlunya penyegaran terhadap stagnasi
ekonomi ataupun terhadap inflasi dan pengangguran.


Ketika
Bill Clinton terpilih 1992, pihak pemerintah melalui Depertemen of
Housing and and Urban Development (HUD) mulai mendesain agenda baru
untuk masyarakat kota Amerika dengan membantu membangun komunitas
berbasis
“social
capital”
diantara
warganya. Program ini kemudian di tindak lanjuti oleh pihak gedung
putih dalam kongres dan
sepakat
membangun fasilitas fisik dan human capital

sekaligus. Program seperti, menghilangkan diskriminasi dalam
pemukiman, mendirikan zona pemberdayaan masyarakat kota, menawarkan
pajak untuk kredit usaha dan pekerjaan, perumahan dan pembangunan
ekonomi.


Program
terbaru pemerintah federal adalah berusaha membangun
Human
Capital
menjadi
New
enterprise formation,

dengan menginvestasikan pada bisnis baru yang dimulai pada
masyarakat yang berpendapatan rendah kemudian daripada mengajak
perusahaan untuk berinvestasi di daerah tersebut. Seperti yang
dilakukan oleh Depertemen Tenaga Kerja dengan membantu generasi muda
membangun jaringan bisnis dan memulai usaha baru dengan bimbingan
mentor, menghubungkan dengan perusahaan besar atau pun kecil untuk
bekerja secara langsung.


Pemerintahan
Gerorge W. Bush, seperti pemerintahan Clinton , namun Bush
memperluas dengan memanfaatkan Gereja-gereja untuk memperkuat
struktur sosial masyarakat.


Kebijakan
ekonomi Obama

berbeda

dengan Bush. Sebagaimana janji dalam kampanye, Obama akan mengarah
pada paket stimulus yang langsung mengerakkan perekonomian di sektor
riil daripada ”menggarami laut” dengan menggelontorkan uang ke
sektor finansial. Kongkretnya, rencana pemerintah baru ini adalah
menyediakan pemotongan pajak (tax cut) serta pemberian kredit pada
pekerja dengan penghasilan (household incomes) di bawah 200.000
dollar AS serta menaikkan pajak untuk keluarga berpenghasilan lebih
dari 250.000 dollar AS. Jika dirangkum, pola kebijakan Obama akan
mengarah pada pengembangan industri dalam rangka penambahan lapangan
pekerjaan baru. Ia merupakan simbol kembalinya sistem intervansi
pasar pada ekonomi dengan penguatan regulasi-regulasi, khususnya pada
pasar finansial.


Namun
ada kalanya , kebijakan Nasional tidak diharapkan dan bahkan bedampak
negatif pada pembangunan ekonomi. Ada dua kasus, dimana intervensi
pemerintah pusat justru berdampak negative pada pembangunan ekonomi
lokal.
Pertama,

kasus pengadilan tertinggi,
Kelo
v. New London
,
Conecticut, tentang pengambilalihan proverti swasta untuk pembangunan
ekonomi lokal.
Kedua,
Federal Reserve Banks, selama pemerintahan Bush, kepemilikan rumah
meningkat, dan itu berarti adalah peluang pengembangan ekonomi.
Pengambil alihan milik pribadi untuk dijadikan barang publik, tanpa
seizin yang pemiliknya, dan dijadikan fasilitas umum seperti jalan
raya, jalan kereta api, dan lain-lain. Namun yang terjadi Julea
Kelo dan beberapa pemilik proverti tidak ingin menjual provertinya,
dan akhirnya menuntut ke pengadilan tinggi.


Coordination
of Local and National Development Efforts


Umumnya,
semua upaya pembangunan ekonomi pihak federal berorientasi “Bricks
and Mortal”.



A
“brick and
mortar
business” is a term used mainly on the Internet to differentiate
between companies that are based solely online, and those that have a
real-world counterpart. A brick and mortar business has a commercial
address “made of brick and mortar” where customers can transact
face-to-face. The company might also have an online presence.


Brick
and mortar business”

adalah standar perusahaan menawarkan barang dan jasa. Kini “Bricks
and Mortal” telah masuk dalam model e-commerce.


Peran
pemerintah Federal untuk menstimulasi pengembangan ekonomi daerah
miskin dengan menyediakan infrastruktur daripada intervensi langsung
sector swasta. Baik pemerintah Federal maupun pemerintah lokal
saling memahami bahwa pemerintah nasional seharusnya mendasarkan pada
penggunaan dana pembangunan tidak dengan kekerasan., penggusuran.
Walaupun pihak federal mengurangi dana untuk pembangunan economi
lokal, namun pemerintah lokal masih membutuhkan bantuan. Pemerintah
lokal mesti menggunakan dana untuk investasi dimasa yang akan datang,
bukan sekedar memenuhi kebutuhan sementara.



Dalam
hal ini The U.S.
Economic
Development Administration's (EDA)
sebagai
lembaga yang didirikan untuk mendesain keberlanjutan pekerjaan,
pembangunan ekonomi regional. Dengan mendorong -
innovation
and regional collaboration.

Inovasi adalah kunci kompetisi global, pekerjaan baru dan lebih
baik, ekonomi yang kaut, untuk mencapai tujuan ekonomi nasional.


Oleh
karena itu EDA didirikan untuk mengutamakan investasi dengan pokok
program sebagai berikut:


  1. Collaborative Regional Innovation

  2. Public/Private Partnerships

  3. National Strategic Priorities

  4. Global Competitiveness

  5. Environmentally-Sustainable Development

  6. Economically Distressed and Underserved Communities







Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa US
lebih menekankan model
Perencanaan
dengan rangsangan,
yang
agak demokratis

demokratis.
Perencanaan ini merupakan
perencanaan
manipulasi pasar. Seandainya ditemukan kelangkaan barang di pasar
maka dapat dilakukan pengendalian harga dan penjatahan.



Pada
awal-awal pembangunan ekonomi US fokus pada
Perencanaan
fisik

, yaitu suatu usaha untuk menjabarkan usaha pembangunan dalam arti
alokasi faktor dan hasil produksi sehingga memaksimalkan pendapatan
dan pekerjaan. Kemudian dikembangkan Perencanaan berbasis m
odal
Sosial
adalah




  • kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai tujuan bersama di dalam berbagai kelompok dan organisasi



  • Kemampuan bekerjasama dan saling percaya yang didasarkan pada nilai2 universal, yang dpt membebaskan dari sikap saling curiga, menindas, shingga ketimpangan bisa diminimalisir.




Kemudian
pembanguna berbasis Human capital dan terakhir berbasis pada
Enterpreneur
formation.


nb: 
Tulisan ini adalah Makalah Presentase Syamsu Alam. Oleh karena itu jika ada kesalahan, kekhilafan mohon saran dan kritknya.


Referensi utama:



· New
era of Responsibility , Official Managemen and Budget US. US
Government Printing Office Washington, Dc 2009.


· New
Deal,
Sumber: http://www.kompasiana.com/


· Fact
Sheet “Model City Program “ at
www.deq.state.or.us